Era Transformasi Digital adalah sebuah proses dan strategi menerapkan teknologi dalam segala aktivitas yang awalnya konvensional menjadi digital. Perubahan ini tentu tidak dapat dihindari, karena perkembangan teknologi saat ini berkembang dengan cepat, yang mana penambahan digital pada segala aspek kehidupan ini membuat aktivitas menjadi lebih cepat.
Melalui transformasi digital, berbagai stakeholder bisa mendapatkan cara pandang baru. Tidak hanya dalam bidang bisnis, tetapi juga dalam bidang properti, bank, hingga bidang kesehatan. Hal ini akan dikemas secara menarik dalam sebuah Forum Nasional bertajuk Indonesia Digital Transformation Forum (IDTF 2023) yang akan digelar oleh iCommunity dalam rangka ulang tahunnya yang pertama pada 25 Februari 2023 di IBIS Harmony, Jakarta Pusat.
Melihat digitalisasi yang telah terjadi di segala aspek, IDTF 2023 akan membahasnya bersama 6 (enam) pembicara hebat yang memang profesional dan ahli di bidangnya masing-masing. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pentingnya cara menghadapi Era Transformasi Digital dari berbagai aspek, dibawah ini :
Kemajuan teknologi dan transformasi digital membawa banyak perubahan pada perilaku pelanggan atau konsumen. Perubahan yang paling mendasar adalah bagaimana minat konsumen untuk berbelanja dimana konsumen sudah tidak lagi menyukai berpergian keluar untuk melihat barang secara langsung, tetapi lebih menyukai untuk berbelanja secara online. Hal ini dinilai oleh mereka dapat lebih menghemat biaya dan waktu yang dihabiskan untuk berbelanja di pusat perbelanjaan.
Dalam hal pelayanan para pebisnis dan perusahaan juga harus tetap bisa meningkatkan kinerja mereka, meskipun secara digital mereka harus mampu untuk dapat memberikan informasi terkait produk atau jasa yang ditawarkan tanpa batasan waktu dan tempat. Pelayanan lebih optimal juga harus dilihat dari segi proses transaksi pembelian, pengiriman, hingga komplain atas kendala yang mungkin terjadi dan cara mengatasinya. Dengan begitu, adanya transformasi digital ini mampu meningkatkan kepuasan bagi konsumen.
Lebih dari itu, akan dibahas pada IDTF 2023 bersama DR. Dr. Bayu Prawira Hie, MBA, Executive Director Intelectual Business Community, Andra Yusuf, Chief Commercial Officer Jubelio, dan Susanty Widjaja, Ketua Umum Asosiasi Lisensi Indonesia.
Mengurus persoalan bank kadang bisa jadi melelahkan bagi para nasabah, betul bukan? Waktu yang tidak fleksibel untuk pergi ke bank membuat para nasabah kadang merasa kelelahan. Dengan adanya pemanfaatan teknologi di bidang pelayan keuangan membawa perubahan yang signifikan, secara total transaksi digital di seluruh dunia sejak tahun 2017–2021 tumbuh sebesar 118%, dari USD 3,09 triliun pada tahun 2017 menjadi USD 6,75 triliun pada tahun 2021 (Statista, 2021). Di Indonesia sendiri, perkembangan transaksi digital tumbuh jauh lebih tinggi, yakni sebesar 1.556 persen dalam kurun tahun 2017–2020. Transaksi uang elektronik mencapai Rp786,35 triliun pada 2021. Nilai tersebut meningkat Rp281,39 triliun (55,73%) dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp504,96 triliun (Bank Indonesia, 2021). Meskipun di satu sisi juga transformasi digital juga memunculkan tantangan yang perlu diwaspadai mencakup perlindungan data pribadi, resiko kebocoran data, resiko investasi teknologi yang tidak sesuai dengan strategi bisnis, penyalahgunaan teknologi artificial intelligence, risiko serangan siber, risiko alih daya, dan lain sebagainya.
Kita akan mendiskusikan hal ini dengan rinci bersama Gupta Sitorus, Chief Sales & Marketing Officer WIR Group. Bisnis Properti di Era Transformasi Digital. Bagaimana masa depan di Sektor Properti dengan Digitalisasi? Apakah Anda pernah membayangkannya? Biasanya jika dibayangkan bahwa orang-orang yang tertarik dengan bisnis properti adalah orang-orang yang berumur lebih dari 35 - 40 tahun. Namun, era digitalisasi ini menunjukkan bahwa dilansir dari kompas.com, 36,7 persen pencarian properti dilakukan oleh segmen pasar usia 18-35 tahun, yang termasuk ke dalam generasi milenial dan generasi Z.
Hal ini membuat pasar untuk properti jauh lebih luas dan beragam, proses jual-beli yang semula dianggap rumit pu dapat menjadi lebih praktis dan menjadi nilai positif bagi masyarakat. Namun, bagaimana menghadapi pasar yang lebih luas? strategi seperti apakah yang harus dibuat? Apakah harus membuat strategi promosi yang berbeda-beda? Simak IDTF 2023 tentang properti yang akan dijelaskan oleh Andy K Natanael, Property Marketing Advisor.
Dengan adanya akselerasi digitalisasi layanan terkait kesehatan untuk masyarakat membuat segala hal menjadi lebih mudah, misalnya membeli obat tidak perlu jauh-jauh ke apotek, untuk periksa juga bisa melalui online dengan dokter yang juga dapat dipilih sesuai dengan keinginan pasien. Berbagai kemudahan ini juga dapat membantu rumah sakit untuk dapat memberikan pelayanan secara maksimal. Sehingga penyakit ringan, sedang, dan berat bisa sama-sama diatasi dengan baik.
Namun, tentu dengan era digitalisasi ini tidak mudah bagi semua orang untuk mengaplikasikannya, orang-orang cenderung menggunakan call center untuk bertanya tentang penyakit mereka. Selain itu, juga ada tantangan bagi para sektor kesehatan untuk saling bersaing yang mampu memberikan pelayanan paling terbaik. Namun, apa sebetulnya yang paling dibutuhkan oleh para pasien? Kriteria seperti apakah menghadapi Transformasi Digital ini di sektor kesehatan? Hal ini akan dibahas secara tuntas oleh Dr. Kristoforus Hendra Djaya, SpPD, MBA, Founder & CEO inHarmony Group
Menghadapi Era Transformasi Digital ini di satu sisi memiliki banyak keuntungan tetapi juga target pasar menjadi lebih luas, dan bila tidak memberikan strategi dan solusi yang tepat, malah membuat buntung dan tidak untung. Persaingan yang ketat ini juga membuat para pelaku tidak hanya memikirkan untuk memberikan pelayanan atau produk paling terbaik tetapi juga apa yang dibutuhkan dan menarik bagi audiens.